Nama : SITI FITRIANAH
NIM : 18.01.013.120
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Dosen Pengampu : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd
Link UTS : www.uts.ac.id
Facebook Nusa Baca : https://www.facebook.com/nusa.baca.18
HASIL RESUME 3 WEBINAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
WEBINAR GIS 1
RAGAM APLIKASI SPBE BERBASIS SPASIAL (SIG)
1. KNOWLEDGE IN GIS
Ilmu yang tidak bisa berdiri sendiri, jadi dia ada bagiannya computer sciense, kemudian ada geografis dkk karna dasarnya memang peta. dan ada juga bagian engineering/teknologi dan alat-alatnya, dan ada juga ke aplikasinya.
a. Computer Science
- Graphic
- Visualization
- Database
- Security
- Statistic
- Simulation
- AI
b. Gheography
- Geodesi
- Cartografi
- Photografi
- Remote Sensing
c. Engineering and Technology
- Survey tech
- Satelite, drone, dll
- Hardware, dsb
d. Aplication Area
- Public Administration
- Planning
- Forestry
- Transportation
- Marketing
- Environmet
- Dsb
Untuk membuat sebuah aplikasi GIS yang tematik dan cukup berhasil akan memerlukan banyak knowledge/pengetahuan yang dibutuhkan, mungkin gak harus 1 orang, harus banyak orang yang seharusnya dilibatkan.
2. GIS Layers
GIS itu biasanya ada semacam layers/tumpukan data, misalnya ada data jalan, rumah, tanah dibentuk dalam 1 tema, dan setiap layers terdiri dari satu element itu sendiri.
GIS dibentuk dari layer-layer sesuai dengan temanya. Layer tersebut bisa berupa :
a. Base map (google, bing, OSM, dsb..)
b. Data Raster
c. Data Vector
- Point
- Line
- Polygon
d. Data vector yang di rasterkan (tile) untuk optimasi visualisasi
Pada zaman dulu pada saat kita membuat peta tampilannya sangat sederhana hanya terdiri dari data Vector yaitu kumpulan line, polygont dan point. Akan tetapi sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa membuat tampilan peta kita lebuh hidup dan nyata, contoh bing, OSM, dsb. Ada kalanya data vectore itu cukup besa, karna cukup besar dia di rasterkan untuk optimasi visualisasi.
3. DATA SOURCES
Berawal dari data kertas, kemudian diambil dari database. Bisa juga menggunakan data dasar dari webnya BIG (Badan Informasi Geospasial), bisa mengambil data di seluruh Indonesia. Nah data yang lain bisa diambil dari drone/satelit/pesawat. Intinya data bisa diambil dari berbagai sumber.
4. APLIKASI GIS
Aplikasi GIS diperlukan jika :
- Data spasial bersifat dinamis
- Data spasial statis tapi tabularnya dinamis dan terhubung dengan tampilan spasialnya. Contoh : peta penderita covid per kelurahan.
- Kebutuhan untuk ditampilkan ke publik dan terhubung dengan data dalam suatu sistem informasi. Contoh GIS reklame.
5. GIS in DIKW
DIKW (Data Information Knowledge and Wisdom). Contoh studi kasus Lalu Lintas :
- Wisdom : Pengaturan timer dan arus lalu lintas
- Knowledge : Saat pagi antrian ke arah utara lebih panjang, saat sore sebaliknya
- Information : Pemodelan kondisi lalu lintas jam per jam
- Row Data :Lampu statistic kendaraan
Contoh kasus :
“Pencarian lokasi OPTIMAL untuk membangun gedung sekolah negeri di Surabaya”
Faktor yang mempengaruhi :
a. Faktor administrasi
Factor yang dihitung berdasar jumlah sekolah pada kelurahan SD/Kecamatan(SMP, SMA). Agar secara administrasi beban kelurahan / kecamatan merata. Semakin kecil jumlah sekolah di situ maka semakin bagus nilainya.
b. Faktor Polupasi
Faktor yang dihitung berdasar jumlah usia sekolah dan forecasting nya sampai 25 tahun kedepan. Dihubungkan dengan wilayah RW. Semakin banyak populasi di suatu lokasi nilainya akan semakin bagus.
c. Faktor Transfortasi
Faktor yang dihitung berdasar rite transfortasi public, angkot dan bus kota. Daerah yang semakin banyak dilewati rute nilainya semakin bagus.
d. Factor lingkungan
Faktor yang dihitung lingkugan yang baik. Berada di wilayah rumah penduduk, bukan industry, perdagangan, militer, dsb. Dan dekat dengan wilayah hijau. Dan jauh dari daerah rawan banjir.
e. Faktor Arus Siswa
Faktor yang dihitung dari perkiraan arus siswa saat berangkat sekolah. Daerah yang sudah padat oleh arus siswa nilainya jelek. Daerah yang sedikit arus akan bernilai baik.
f. Faktor preferensi Publik
Faktor yang dihitung dari survey ke masyarakat dengan menanyakan :
- Dimana rumahnya
- Dimana tempat kerjanya
- Apakah oke jika lokasi sekolah berada di jalur antara rumah dan sekolah
6. APLIKASI SIG DI GIS
Beberapa contoh aplikasi SIG yang bisa dikembangkan berdasar tupoksi dari OPD.
TATI gomap
Alamat http://gomap.id
Digunakan untuk membuat dan men share peta thematic kewilayahan dengan mudah.
a. Siapkan data
b. Setting layer
NB :
Peta dapat dlihat di alamat : gomap.id/daerah/namapeta, ex : gomap.id/Tangerang/sekolah
WEBINAR GIS 2
GIS FOR MARINE STUDIES (Sistem Informasi Geografis dalam Kelautan)
Narasumber 1
“Pemanfaatan Jasa dan Sumber Daya Kelautan”
1. Pembahasan
- Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR)
- Bangunan dan Instalasi Laut
- Reklamasi
- Wisata Bahari dan BMKT (Benda Muatan Kapal Terdalam)
Ketika kita berbicara mengenai kelautan hal yang harus kita ingat yaitu nilai tambah dari jasa dan lingkungan, agar ada nilai ekonomi bagi masyarakat dan bagi negara.
2. Isu
Belum optimalnya pendayagunaan dan kontribusi jasa kelautan bagi masyarakat ekonomi dan lingkungan.
3. Sasaran
Pemanfaatan jasa kelautan berbasis kawasan, desa, dan lokasi untuk peningkatan ekonomi masyrakat pesisir dan perbaikan lingkungan.
4. Target
100 kawasan/desa pesisir
5. Program
- SEGAR (Sentra Ekonomi Garam Rakyat)
- Dewi Bahari (Desa Wisata Bahari)
- Depan Laut (Desa Pangan Laut)
- BMKT
- RDKP (Rekonstruksi Desa dan Kawasan Pesisir)
- Garda Laut (Gerakan Sadar Tata Kelola Bangunan dan Instalasi di Laut dan Rig to Reef)
- SKPT Talaud
Sumber Daya dan Jasa Kelautan dari program di atas harus memikirkan ruang kawasan mana yang akan dikembangkan, dan harus bisa membedakan mana yang akan menjadi target utama pertumbuhan ekonomi.
6. Bangunan dan Instalasi di Laut
Adalah bangunan yang menempel di pesisir, perairan, kolong mauoun dasar laut. Yang harus diperhatikan dalam pendirian dan penempatannya adalah :
- Kesesuaian lokasi
- Perlindungan dan kelestarian SDK
- Keamanan bencana di laut
- Keselamatan pelayaran
- Perlindungan masyarakat
- Wilayah pertahanan negara
7. Reklamasi
Reklamasi adalah untuk meningkatkan fungsi lahan. Mengapa perlu reklamasi di WP3K ?
- Keterbatasan lahan untuk pengembangan kawasan dan pembangunan
- Pesisir rawan bencana perlu lahan untuk greenbelt/pelindung pantai
- Pesisir rusak karena erosi dan abrasi
- Perlindungan daratan rendah pesisir
- Mengatasi subsiderence
- Mengatasi kenaikan paras muka air laut
- Merekam/mengisi lahan yang hilang
8. Peran SIG dalam Pemanfaatan Jasa dan Sumber Daya Kelautan
Peran SIG diantaranya yaitu :
- Verifikasi lahan integrasi
- Pemutakhiran Informasi Geospasial (IG)
- Penyusunan GGN dan GGR
- Penyusunan Peta Bangunan dan Instalasi Laut
- Penyusunan Peta Indikasi Reklamasi
- Penyusunan Status Data Reklamasi
- Penyusunan Peta bantuan Sarpras Wisata Bahari
- Penyusunan peta sebaran kapal tenggelam dan BMKT
Narasumber 2
“Definisi SIG”
1. Pendahuluan
- ± 60 % wilayah Indonesia terdiri dari laut
- Garis pantai terpanjang kdeua di dunia
- Belum tereksplorasi lokasi luas dan sulit dijangkau
- SIG mampu mengombinasikan bermacam-macam data holistic serta mudah dimengerti pengambilan keputusan mudah
- Kombinasi pengetahuan (multidisplin) dan teknologi
2. Pengertian
SIG adalah sistem komputer yang mampu menangani data bereferensi geografi mulai dari proses input, pengelolaan, manipulasi, analisis, serta penyajian data. SIG tidak hanya berfungsi untuk membuat peta sebagai sarana visualisasi, namun prosesnya melalui serangkaian analisis.
3. Aplikasi SIG
Mapping, Measurement, Monitoring dan Modelling
4. Kesimpulan
- SIG berpotensi mampu menjawab kebutuhan data dan informasi kelautan di Indonesia, karena sebagian besar fenomena kelautan memiliki keterkaitan secara ruang dan waktu.
- Kemampuan SIG untuk mengintegrasikan dan menganalisis berbagai jenis data, mendukung kajian kelautan yang multi disiplin. Kajian tersebut melibtakan kolaborasi antar kompetensi keahlian, sehingga sangat memungkinkan untuk menghasilkan informasi baru untuk menjawab berbagai isu atau fenomena yang berbasis keruangan.
- Perkembangan SIG melalui perangkat aplikasinya yang semakin beragam dan menyediakan banyak pilihan, menawarkan kemudahan dalam melakukan kajian berbasis keruangan secara lebih efektif dan efisien.
WEBINAR 3
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Narasumber 1
“Pemetaan Lahan Kritis pada Daerah Aliran Sungai berbasis SIG”
1. Pengertian :
Lahan kritis adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan atau yang tidak dibudidayakan.
2. Klasifikasi Lahan Kritis :
Peta tutupan lahan Peta Kemiringan Lereng Peta Erosi Peta Manajemen Land Map Unit ( LMU) Perhitungan nilai kekritisan lahan dengan metoda crisp klasifikasi lahan kritis
Klasifikasi dengan himpunan tegas (crisp) seringkali memberikan hasil yang berbeda dengan kondisi di lapangan.
3. Hydraulic Response Unit (HRU)
Area yang memiliki kesamaan tutupan lahan, kemiringan lereng, dan jenis tanah.
4. Strategi Rehabilitasi Lahan Kritis
Penggunaan matriks kekritisan lahan sebagai perangkat penetapan program rehabilitasi dan Penggunaan peta dstribusi lahan kritis sebagai perangkat penentuan lokasi priorotas rehabilitasi.
5. Kesimpulan dan Saran
- Dalam perhitungan nilai lahan, pengelompokkan lahan yang mempunyai karakteristik yang sama ke dalam satu Hydrologic Response Unit (HRU) akan mempercepat proses perhitungan.
- Pembaruan data spasial mrnyangkut jenis tanah dan manajemen pengelolaan tanah perlu dilakukan dengan skala yang lebih memadai.
- Pengintegrasian proses secara lebih terpadu
Narasumber 2
“Upaya penanganan Banjir Secara Terpadu dengan Memanfaatkan Aplikasi SIG dan Model Numerik Banjir”
1. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, dan Pengendalian Daya Rusak Air.
Pengendalian Daya Rusak Air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh Daya Rusak Air. Contohnya Banjir.
Pola pengelolaan Sumber Daya Air adalah perencanaan secara menyeluruh dan terpadu untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air dan berfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.
Penyebab banjir yang ada di sungai yaitu hujan, longsor, dan bisa juga akibat keruntuhan bendungan. Factor-faktor yang menyebabkan banjir adalah Basin Constant, Basin Variable, dan Dranage Network.
Kegiatan Pengendalian Banjir
- Mengenali besarnya debit air
- Mengurangi tinggi elevasi muka air banjir – (model numerik banjir)
- Mengisolasi daerah genangan banjir
2. Sistem Informasi Geografis
SIG adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data dan sumber daya manusia sehingga membuat suatu Sistem Informasi Geografis ini menjadi suatu data yang valid.
Metoda Proses Pengadaan Data SIG bisa didownload dari provider yang ada, atau juga dengan proses pengadaan data SIG secara nyata yang biasa dilakukan menggunakan peta satelit pengukuran telistis, pengambilan foto udara, dll setelah itu dianalisis dan diolah menjadi suatu sistem database.
3. Hidrologi Berbasis SIG
Inverse Distance Weighting (IDW) adalah metode interpolasi yang mengasumsikan bahwa semakin dekat dengan suatu titik terhadap titik yang tidak diketahui nilainya, maka semakin besar pengaruhnya.
4. Tahapan Model Numerik Banjir Berbasis SIG
Tahapan Model Numerik Banjir Berbasis SIG dapat dilakukan menggunkan 2 model yaitu Pemodelan Hodrodinamik 1 D dan 2 D.
5. Penanganan Banjir Terpadu
Penanganan Banjir Terpadu tidak akan terlepas dari kerangka pengeloalaan air terpadu. Yaitu pengelolaan Sumber Daya Air, Upaya Pengelolaan Lahan Lingkungan dan Pengelolaan Resiko dengan melakukan Upaya Pengelolaan Keberlanjutan.
6. Kesimpulan
- Pengelolaan SDA Berbasis GIS sudah menjadi keharusan dalam upaya mengoptimalkan kesejahteraan ekonomi dan sosial agar program pengelolaan sumeber daya berkelanjutan.
- Ketersediaan data GIS dari pemerintah dengan one map one policy dapat memberikan kemudahan dalam mengupayakan penanganan banjir.
- Model numerik banjir akan sangat prsesisi dengan bantuan Data berbasis GIS sebagai alat bantu dalam penanganan banjir terpadu, terutama dalam kaitannya dengan kalibrasi dan verifikasi model numerik.
Narasumber 3
“Enabling the Ontelligent Water System”
Bagaimana kita bisa mengembangakan lebih jauh dengan teknologi GIS yang saat ini sudah mengalami transformasi digital lebih jauh.
Indutri 4.0 adalah dimana perkembangan informasi dan teknologi sangatlah cepat. Untuk sampai menuju transformasi digital memiliki banyak tantangan, dan ada 3 aspek diantaranya :
- Real World Modelling
Bagaimana kita bisa mengaplikasikan apa yang ada di dunia nyata ke dalam pemetaan sehingga kita bisa melacak apa asset yang ada di lapangan.
- Integrate Multiple Systems
Bagaimana kita bisa Mengintegrasi atau menggabungkan analisa yang kita sudah lakukan di teknologi lainnya dengan GIS. Contohnya IoT, AT, dan WM.
- Field Office Colaboration
Melakukan kolaborasi data yang di lapangan secara realtime dan ditampilkan melalui dashboard sehingga semuanya bisa di integrasi secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar