Sabtu, 26 Desember 2020

Review Jurnal GIS

 

Nama                           : SITI FITRIANAH

NIM                             : 18.01.013.120

Mata Kuliah                 : Sistem Informasi Geografis

Dosen  Pengampu        : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link UTS                     : www.uts.ac.id

Facebook Nusa Baca    : https://www.facebook.com/nusa.baca.18

 

TUGAS REVIEW 5 JURNAL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS



Silahkan Download Disini !

Minggu, 29 November 2020

Resume 3 Webinar SIG

 Nama : SITI FITRIANAH

NIM : 18.01.013.120

Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis

Dosen Pengampu : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link UTS : www.uts.ac.id

Facebook Nusa Baca : https://www.facebook.com/nusa.baca.18


HASIL RESUME 3 WEBINAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)


WEBINAR GIS 1

RAGAM APLIKASI SPBE BERBASIS SPASIAL (SIG)


1. KNOWLEDGE IN GIS

Ilmu yang tidak bisa berdiri sendiri, jadi dia ada bagiannya computer sciense, kemudian ada geografis dkk karna dasarnya memang peta. dan ada juga bagian engineering/teknologi dan alat-alatnya, dan ada juga ke aplikasinya.

a. Computer Science

- Graphic

- Visualization

- Database

- Security

- Statistic

- Simulation

- AI


b. Gheography

- Geodesi

- Cartografi

- Photografi

- Remote Sensing


c. Engineering and Technology

- Survey tech

- Satelite, drone, dll

- Hardware, dsb


d. Aplication Area

- Public Administration

- Planning

- Forestry

- Transportation

- Marketing

- Environmet

- Dsb


Untuk membuat sebuah aplikasi GIS yang tematik dan cukup berhasil akan memerlukan banyak knowledge/pengetahuan yang dibutuhkan, mungkin gak harus 1 orang, harus banyak orang yang seharusnya dilibatkan.


2. GIS Layers

GIS itu biasanya ada semacam layers/tumpukan data, misalnya ada data jalan, rumah, tanah dibentuk dalam 1 tema, dan setiap layers terdiri dari satu element itu sendiri.


GIS dibentuk dari layer-layer sesuai dengan temanya. Layer tersebut bisa berupa :

a. Base map (google, bing, OSM, dsb..)

b. Data Raster

c. Data Vector

- Point

- Line

- Polygon

d. Data vector yang di rasterkan (tile) untuk optimasi visualisasi

 

Pada zaman dulu pada saat kita membuat peta tampilannya sangat sederhana hanya terdiri dari data Vector yaitu kumpulan line, polygont dan point. Akan tetapi sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa membuat tampilan peta kita lebuh hidup dan nyata, contoh bing, OSM, dsb.  Ada kalanya data vectore itu cukup besa, karna cukup besar dia di rasterkan untuk optimasi visualisasi. 


3. DATA SOURCES

Berawal dari data kertas, kemudian diambil dari database. Bisa juga menggunakan data dasar dari webnya BIG (Badan Informasi Geospasial), bisa mengambil data di seluruh Indonesia. Nah data yang lain bisa diambil dari drone/satelit/pesawat. Intinya data bisa diambil dari berbagai sumber.


4. APLIKASI GIS

Aplikasi GIS diperlukan jika :

- Data spasial bersifat dinamis

- Data spasial statis tapi tabularnya dinamis dan terhubung dengan tampilan spasialnya. Contoh : peta penderita covid per kelurahan.

- Kebutuhan untuk ditampilkan ke publik dan terhubung dengan data dalam suatu sistem informasi. Contoh GIS reklame.


5. GIS in DIKW

DIKW (Data Information Knowledge and Wisdom). Contoh studi kasus Lalu Lintas :

- Wisdom : Pengaturan timer dan arus lalu lintas 

- Knowledge : Saat pagi antrian ke arah utara lebih panjang, saat sore sebaliknya

- Information : Pemodelan kondisi lalu lintas jam per jam

- Row Data :Lampu statistic kendaraan


Contoh kasus :

“Pencarian lokasi OPTIMAL untuk membangun gedung sekolah negeri di Surabaya”


Faktor yang mempengaruhi :

a. Faktor administrasi

Factor yang dihitung berdasar jumlah sekolah pada kelurahan SD/Kecamatan(SMP, SMA). Agar secara administrasi beban kelurahan / kecamatan merata. Semakin kecil jumlah sekolah di situ maka semakin bagus nilainya.


b. Faktor Polupasi

Faktor yang dihitung berdasar jumlah usia sekolah dan forecasting nya sampai 25 tahun kedepan. Dihubungkan dengan wilayah RW. Semakin banyak populasi di suatu lokasi nilainya akan semakin bagus.


c. Faktor Transfortasi

Faktor yang dihitung berdasar rite transfortasi public, angkot dan bus kota. Daerah yang semakin banyak dilewati rute nilainya semakin bagus.


d. Factor lingkungan

Faktor yang dihitung lingkugan yang baik. Berada di wilayah rumah penduduk, bukan industry, perdagangan, militer, dsb. Dan dekat dengan wilayah hijau. Dan jauh dari daerah rawan banjir.


e. Faktor Arus Siswa

Faktor yang dihitung dari perkiraan arus siswa saat berangkat sekolah. Daerah yang sudah padat oleh arus siswa nilainya jelek. Daerah yang sedikit arus akan bernilai baik.


f. Faktor preferensi Publik

Faktor yang dihitung dari survey ke masyarakat dengan menanyakan :

- Dimana rumahnya

- Dimana tempat kerjanya

- Apakah oke jika lokasi sekolah berada di jalur antara rumah dan sekolah



6. APLIKASI SIG DI GIS

Beberapa contoh aplikasi SIG yang bisa dikembangkan berdasar tupoksi dari OPD.


TATI gomap

Alamat http://gomap.id

Digunakan untuk membuat dan men share peta thematic kewilayahan dengan mudah.

a. Siapkan data

b. Setting layer


NB : 

Peta dapat dlihat di alamat : gomap.id/daerah/namapeta, ex : gomap.id/Tangerang/sekolah



WEBINAR GIS 2

GIS FOR MARINE STUDIES (Sistem Informasi Geografis dalam Kelautan)


Narasumber 1 

“Pemanfaatan Jasa dan Sumber Daya Kelautan”


1. Pembahasan

- Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR)

- Bangunan dan Instalasi Laut

- Reklamasi

- Wisata Bahari dan BMKT (Benda Muatan Kapal Terdalam)

Ketika kita berbicara mengenai kelautan hal yang harus kita ingat yaitu nilai tambah dari jasa dan lingkungan, agar ada nilai ekonomi bagi masyarakat dan bagi negara.


2. Isu 

Belum optimalnya pendayagunaan dan kontribusi jasa kelautan bagi masyarakat ekonomi dan lingkungan.


3. Sasaran 

Pemanfaatan jasa kelautan berbasis kawasan, desa, dan lokasi untuk peningkatan ekonomi masyrakat pesisir dan perbaikan lingkungan.


4. Target

100 kawasan/desa pesisir


5. Program

- SEGAR (Sentra Ekonomi Garam Rakyat)

- Dewi Bahari (Desa Wisata Bahari)

- Depan Laut (Desa Pangan Laut)

- BMKT

- RDKP (Rekonstruksi Desa dan Kawasan Pesisir)

- Garda Laut (Gerakan Sadar Tata Kelola Bangunan dan Instalasi di Laut dan Rig to Reef)

- SKPT Talaud


Sumber Daya dan Jasa Kelautan dari program di atas harus memikirkan ruang kawasan mana yang akan dikembangkan, dan harus bisa membedakan mana yang akan menjadi target utama pertumbuhan ekonomi.


6. Bangunan dan Instalasi di Laut

Adalah bangunan yang menempel di pesisir, perairan, kolong mauoun dasar laut. Yang harus diperhatikan dalam pendirian dan penempatannya adalah :

- Kesesuaian lokasi

- Perlindungan dan kelestarian SDK

- Keamanan bencana di laut

- Keselamatan pelayaran

- Perlindungan masyarakat

- Wilayah pertahanan negara


7. Reklamasi

Reklamasi adalah untuk meningkatkan fungsi lahan. Mengapa perlu reklamasi di WP3K ?

- Keterbatasan lahan untuk pengembangan kawasan dan pembangunan 

- Pesisir rawan bencana  perlu lahan untuk greenbelt/pelindung pantai

- Pesisir rusak karena erosi dan abrasi

- Perlindungan daratan rendah pesisir

- Mengatasi subsiderence

- Mengatasi kenaikan paras muka air laut

- Merekam/mengisi lahan yang hilang


8. Peran SIG dalam Pemanfaatan Jasa dan Sumber Daya Kelautan

Peran SIG diantaranya yaitu :

- Verifikasi lahan integrasi

- Pemutakhiran Informasi Geospasial (IG)

- Penyusunan GGN dan GGR 

- Penyusunan Peta Bangunan dan Instalasi Laut

- Penyusunan Peta Indikasi Reklamasi 

- Penyusunan Status Data Reklamasi

- Penyusunan Peta bantuan Sarpras Wisata Bahari

- Penyusunan peta sebaran kapal tenggelam dan BMKT


Narasumber 2 

“Definisi SIG”


1. Pendahuluan

- ± 60 % wilayah Indonesia terdiri dari laut

- Garis pantai terpanjang kdeua di dunia

- Belum tereksplorasi  lokasi luas dan sulit dijangkau 

- SIG mampu mengombinasikan bermacam-macam data  holistic serta mudah dimengerti  pengambilan keputusan mudah

- Kombinasi pengetahuan (multidisplin) dan teknologi


2. Pengertian

SIG adalah sistem komputer yang mampu menangani data bereferensi geografi mulai dari proses input, pengelolaan, manipulasi, analisis, serta penyajian data. SIG tidak hanya berfungsi untuk membuat peta sebagai sarana visualisasi, namun prosesnya melalui serangkaian analisis.


3. Aplikasi SIG

Mapping, Measurement, Monitoring dan Modelling


4. Kesimpulan 

- SIG berpotensi mampu menjawab kebutuhan data dan informasi kelautan di Indonesia, karena sebagian besar fenomena kelautan memiliki keterkaitan secara ruang dan waktu.

- Kemampuan SIG untuk mengintegrasikan dan menganalisis berbagai jenis data, mendukung kajian kelautan yang multi disiplin. Kajian tersebut melibtakan kolaborasi antar kompetensi keahlian, sehingga sangat memungkinkan untuk menghasilkan informasi baru untuk menjawab berbagai isu atau fenomena yang berbasis keruangan.

- Perkembangan SIG melalui perangkat aplikasinya yang semakin beragam dan menyediakan banyak pilihan, menawarkan kemudahan dalam melakukan kajian berbasis keruangan secara lebih efektif dan efisien.


WEBINAR 3

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Narasumber 1

“Pemetaan Lahan Kritis pada Daerah Aliran Sungai berbasis SIG”


1. Pengertian :

Lahan kritis adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan atau yang tidak dibudidayakan.


2. Klasifikasi Lahan Kritis :

Peta tutupan lahan  Peta Kemiringan Lereng  Peta Erosi  Peta Manajemen  Land Map Unit ( LMU)  Perhitungan nilai kekritisan lahan dengan metoda crisp  klasifikasi lahan kritis

Klasifikasi dengan himpunan tegas (crisp) seringkali  memberikan hasil yang berbeda dengan kondisi di lapangan.


3. Hydraulic Response Unit (HRU)

Area yang memiliki kesamaan tutupan lahan, kemiringan lereng, dan jenis tanah.


4. Strategi Rehabilitasi Lahan Kritis

Penggunaan matriks kekritisan lahan sebagai perangkat penetapan program rehabilitasi dan Penggunaan peta dstribusi lahan kritis sebagai perangkat penentuan lokasi priorotas rehabilitasi.


5. Kesimpulan  dan Saran

- Dalam perhitungan nilai lahan, pengelompokkan lahan yang mempunyai karakteristik yang sama ke dalam satu Hydrologic Response Unit (HRU) akan mempercepat proses perhitungan.

- Pembaruan data spasial mrnyangkut jenis tanah dan manajemen pengelolaan tanah perlu dilakukan dengan skala yang lebih memadai.

- Pengintegrasian proses secara lebih terpadu

 

Narasumber 2

“Upaya penanganan Banjir Secara Terpadu dengan Memanfaatkan Aplikasi SIG dan Model Numerik Banjir”


1. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu

Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, dan Pengendalian Daya Rusak Air.


Pengendalian Daya Rusak Air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh Daya Rusak Air. Contohnya Banjir. 


Pola pengelolaan Sumber Daya Air  adalah perencanaan secara menyeluruh dan terpadu untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air dan berfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.


Penyebab banjir yang ada di sungai yaitu hujan, longsor, dan bisa juga akibat keruntuhan bendungan. Factor-faktor yang menyebabkan banjir adalah Basin Constant, Basin Variable, dan Dranage Network.


Kegiatan Pengendalian Banjir

- Mengenali besarnya debit air

- Mengurangi tinggi elevasi muka air banjir – (model numerik banjir)

- Mengisolasi daerah genangan banjir


2. Sistem Informasi Geografis

SIG adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data dan sumber daya manusia sehingga membuat suatu Sistem Informasi Geografis ini menjadi suatu data yang valid.


Metoda Proses Pengadaan Data SIG bisa didownload dari provider yang ada, atau juga dengan proses pengadaan data SIG secara nyata yang biasa dilakukan menggunakan peta satelit pengukuran telistis, pengambilan foto udara, dll setelah itu dianalisis dan diolah menjadi suatu sistem database.


3. Hidrologi Berbasis SIG

Inverse Distance Weighting (IDW) adalah metode interpolasi yang mengasumsikan bahwa semakin dekat dengan suatu titik terhadap titik yang tidak diketahui nilainya, maka semakin besar pengaruhnya.


4. Tahapan Model Numerik Banjir Berbasis SIG

Tahapan Model Numerik Banjir Berbasis SIG dapat dilakukan menggunkan 2 model yaitu Pemodelan Hodrodinamik 1 D dan 2 D.


5. Penanganan Banjir Terpadu

Penanganan Banjir Terpadu tidak akan terlepas dari kerangka pengeloalaan air terpadu. Yaitu pengelolaan Sumber Daya Air, Upaya Pengelolaan Lahan Lingkungan dan Pengelolaan Resiko dengan melakukan Upaya Pengelolaan Keberlanjutan.


6. Kesimpulan

- Pengelolaan SDA Berbasis GIS sudah menjadi keharusan dalam upaya mengoptimalkan kesejahteraan ekonomi dan sosial agar program pengelolaan sumeber daya berkelanjutan.

- Ketersediaan data GIS dari pemerintah dengan one map one policy dapat memberikan kemudahan dalam mengupayakan penanganan banjir.

- Model numerik banjir akan sangat prsesisi dengan bantuan Data berbasis GIS sebagai alat bantu dalam penanganan banjir terpadu, terutama dalam kaitannya dengan kalibrasi dan verifikasi model numerik.



Narasumber 3

“Enabling the Ontelligent Water System”

Bagaimana kita bisa mengembangakan lebih jauh dengan teknologi GIS  yang saat ini sudah mengalami transformasi digital lebih jauh.

Indutri 4.0 adalah dimana perkembangan informasi dan teknologi sangatlah cepat. Untuk sampai menuju transformasi digital memiliki banyak tantangan, dan ada 3 aspek diantaranya :

- Real World Modelling

Bagaimana kita bisa mengaplikasikan apa yang ada di dunia nyata ke dalam pemetaan sehingga kita bisa melacak apa asset yang ada di lapangan.


- Integrate Multiple Systems

Bagaimana kita bisa  Mengintegrasi atau menggabungkan analisa yang kita sudah lakukan di teknologi lainnya dengan GIS. Contohnya IoT, AT, dan WM.


- Field Office Colaboration

Melakukan kolaborasi data yang di lapangan secara realtime dan ditampilkan melalui dashboard sehingga semuanya bisa di integrasi secara langsung.


Rabu, 28 Oktober 2020

Review 3 Jurnal AI

 

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                            : 18.01.013.120

Kelas                           : Kecerdasan Buatan B

Dosen Pengampu        : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom


TUGAS REVIEW 3 JURNAL

PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

No

Judul Penelitian (Jurnal)

Metode yang digunakan

Kekurangan Aplikasi/Metode yang digunakan

Kelebihan Aplikasi/Metode yang digunakan

Hasil Penelitian

1

 

Implementasi Artificial Intelligence dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif-deskriptif dengan subjek penelitian SD di kota Bantul, Yogyakarta

Aplikasi :

-   Aplikasi yang digunakan masih berbasis offline karena kondisi internet di Indonesia yang kurang stabil dan merata.

-   Jaringan yang digunakan untuk mengunduh aplikasi masih menggunakan tipe jaringan LAN, sehingga masih sulit untuk mensinkronkan data local pada masing-masing sekolah dengan data pusat/server

-   Ekspansi implementasi teknologi AI masih jarang ditemui di Indonesia.

 Metode :

-      Metode yang digunakan masih dalam tahap pengembangan sehingga masih memerlukan inovasi baru yang akan dating­

Aplikasi :

-    Aplikasi ini bertujuan untuk memetakan karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa SD di Indonesia.

-    Penerapan dari aplikasi ini meningkatkan pembelajaran baru berbasis IPTEK

Metode :

-   Kelebihan metode ini adalah mampu menganalisis kebutuhan siswa, guru dan orang tua. Sehingga memudahkan untuk melakukan proses pembelajaran.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat di-ekspansi ke seluruh SD yang ada di Indonesia. Melalui teknologi AI, berbagai langkah yang penting dapat dilakukan dengan dasar pertimbangan yang matang dan diharapkan menghasilkan keputusan yang tepat. Misalnya dalam perpindahan siswa antar sekolah, dapat didata secara online melalui data yang diperoleh dari sekolah asal.

2

Penerapan Artificial Intelligent dalam Proses Industri Manufaktur

Genetic Algorithm, Simulated Annealing, Tabu Search dan Immunue Algorithm

Aplikasi : sulit diselesaikan dengan cara teknik konvensional

Metode : tinjauan otimasi selanjutnya tidak dapat memberikan penyelesaian terbaik dan masih terdapat pembatas-pembatas sistem.

Aplikasi : Aplikasi ini sistem manufaktur ini masih berpusat pada waktu, dimana performansinya bisa ditingkatkan dengan mengatur fungsi meminimasi waktu.

Metode : meminimalkan biaya, kelebihan bahan baku, memaksimalkan keuntungan dari operasi manufaktur.

Dapat menyelesaikan persoalan optimasi dalam Sistem Manufaktur dengan utilitasi sumber yang efisien.

3

Kecerdasan Buatan dalam Program Chatting untuk Merespon Emosi dari Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teks Mining dan Naïve Bayes

Algoritma text mining dengan proses naïve bayes

Aplikasi :

-      Proses untuk mengenali emosi dari suatu teks masih terbilang lambat, karena setiap teks yang kita input harus menggunakan bahasa baku agar sistem bisa mencari keterhubungan kalimat dengan kelas emosi.

Metode :

-    Masih didapatkan nilai error sebesar 18% dalam pengujian terhadap data training.

-    Penelitian di bidang emosi merupakan sebuah proses yang kompleks karena dapat berubah secara dinamis.

-    Penelitian yang telah dilakukan sebagian besar masih menggunakan teks bahasa Inggris, sedangkan untuk teks berbahasa Indonesia masih jarang dilakukan.

Aplikasi :

-      Mampu merespon emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia menjadi sebuah emotikon untuk mengenali suasana emosi yang dirasakan oleh user.

Metode :

-   Sistem Interaksi manusia dan Komputer yang baik yang dapat mengenali, menginterpretasikan dan memproses emosi manusia, dalam hal ini emosi yang berasal dari teks.

Membuat sebuah model kecerdasan buatan dalam aplikasi chatting untuk merespon emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia.

 



Silahkan download file pdf -Nya disini !

Selasa, 27 Oktober 2020

Tugas SIG

Membuat Lokasi Baru di Google Maps dan Meresume 2 Jurnal Nasional Sistem Informasi Geografis

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                            : 18.01.013.120

Mata Kuliah                : Sistem Informasi Geografis

Dosen  Pengampu       : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link UTS                    : www.uts.ac.id

Facebook Nusa Baca   : https://www.facebook.com/nusa.baca.18



Senin, 26 Oktober 2020

Apa itu Kecerdasan Buatan


 

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                             : 18.01.013.120

Kelas                           : Kecerdasan Buatan B

Dosen Pengampu       : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom


KECERDASAN BUATAN
(Artificial Intelligent)
 


  1.  Apa itu Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan entitas  ilmiah yang ada. Kecerdasan buatan memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.

Kecerdasan buatan adalah suatu studi mengenai bagaimana membuat komputer mampu melakukan hal-hal yang pada saat ini masih bisa dilakukan lebih baik oleh manusia. Jadi intinya definisi AI dapat terus dikembangkan, namun poin utamanya adalah bagaimana manusia menciptakan teknologi yang mampu berpikir seperti manusia itu sendiri.

Artificial Intelligence merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara membuat suatu komputer atau mesin yang mana mesin atau komputer tersebut bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia, mungkin bisa menyerupai atau lebih baik dari hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia. Kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dimasukan kedalam suatu mesin atau komputer, agar mesin atau komputer tersebut dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia itu sendiri. Artificial Intelligence digunakan dalam beberapa bidang seperti expert system, games, robotic, dan bidang lainnya.

 

2.       4 Stage of AI

a.     Sistem yang berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)

Adalah sistem yang melakukan intropeksi. Dengan cara menangkap pemikiran manusia pada komputer. Sistem ini biasanya dicoba melalui eksperimen dari sel otak manusia yang berbeda.

b.    Sistem yang berperilaku seperti manusia (Acting Humanly)

Adalah sistem yang menyerupai tingkah laku yang dilakukan oleh manusia. Sistem ini biasanya diuji dengan cara membandingkan antara manusia dan komputer. Jika, yang menguji tidak dapat membedakan antara manusia dengan komputer tersebut maka komputer tersebut dikatakan lolos sebagai Artificial Intelligence.

c.     Sistem yang berpikir secara rasional (Thinking rationally)

Adalah sistem yang dikenal sangat sulit. Dikarenakan sering terjadi kesalahan dalam sistem ini. Kesalahan tersebut meliputi praktek ataupun prinsipnya. Sistem ini merupakan sistem penalaran komputasi.

d.    Sistem yang berperilaku secara rasional (Acting rationally)

Adalah suatu sistem yang dikatakan cerdas. Dikarenakan mampu menyerupai tingkah laku manusia dalam melakukan suatu hal ataupun kegiatan. Sistem ini juga mampu menggantikan tugas yang dilakukan oleh manusia.

 

3.       Contoh Penerapan Kecerdasan Buatan

a.     Virtual personal assistant (siri in apple)

Semua orang pasti mengenal asisten pribadi Apple yang bernama Siri. Siri adalah computer yang memiliki suara ramah dan bersahabat yang dapat membantu manusia dalam berinteraksi. Siri dapat membantu manusia menemukan informasi, memberi petunjuk, menambahkan acara ke dalam jadwal, membantu manusia untuk mengirim pesan dan Siri tersebut dapat digunakan hanya dengan memberikan perintah melalui suara seperti “Siri, di mana restoran Jepang terdekat?”, “Apa jadwal aku untuk hari ini?” atau “Ingatkan aku untuk menelpon (nama) jam tujuh” lalu Siri akan menanggapinya dengan mencari informasi atau menyampaikan perintah tersebut ke aplikasi lain. Oleh karena itu, Artificial Intelligence sangat penting diterapkan di aplikasi ini dikarenakan mereka dapat mengumpulkan informasi tentang permintaan manusia lalu menggunakan informasi tersebut untuk menemukan jawaban yang tepat. Sehingga manusia tidak perlu repot-repot untuk mencari satu-satu.

 

b.    Filter email di Gmail

Google menggunakan AI untuk memastikan bahwa hampir semua email yang diterima dalam kotak masukmu bersifat asli. Filter email di Gmail berupaya mengurutkan email ke dalam sejumlah kategori, yakni utama, sosial, promosi, pembaruan, forum, dan spam. Program ini membantu mengorganisir email-mu sehingga kamu pun lebih mudah melakukan komunikasi melalui email.

Contohnya, Gmail mengurutkan email menjadi 4 kategori tab yang berbeda, dan mengirim email spam ke dalam folder terpisah. Google juga mengklaim bahwa pemfilteran berbasis AI mencegah lebih dari 99% spam masuk ke kotak masuk email-mu.

 

c.     Meningkatkan Sosial Media

AI memudahkan pengguna untuk mencari dan berkomunikasi dengan teman dan rekan bisnis melalui sosial media. Manfaat penggunaan AI dalam sosial media bisa ditemukan pada LinkedIn. AI digunakan untuk membantu mencocokkan kandidat dengan pekerjaan dengan harapan dapat menciptakan kecocokan yang lebih tinggi antara bos dan karyawan.

Selain LinkedIn, AI juga digunakan pada Pinterest. Alat LENS Pinterest menggunakan AI untuk mengidentifikasi objek dalam gambar. Apabila kamu mengambil gambar objek menggunakan alat LENS Pinterest, fitur AI di didalamnya akan membantumu menemukan gambar objek serupa. Dalam beberapa kasus, kamu bahkan bisa menemukan penjual produk objek yang kamu ambil untuk melakukan pembelian.

 

 

  SEMOGA BERMANFAAT :)

Rabu, 14 Oktober 2020

Percobaan Menggunakan Aplikasi Python Online

Nama                       : SITI FITRIANAH

NIM                           : 18.01.013.120

Kelas                         : Mechine Learning D

Dosen Pengampu  : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom

Universitas             : Universitas Teknologi Sumbawa


Tugas Rekognisi Absen Pertemuan 3





Minggu, 11 Oktober 2020

Review 2 Jurnal Internasional SIG

 

Nama               : SITI FITRIANAH

NIM                 : 18.01.013.120

Kelas               : Sistem Informasi Geografis A

Dosen              : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link                 : www.uts.ac.id

 

 

REVIEW 2 (DUA) JURNAL INTERNASIONAL

 

A.     Jurnal 1 (Geographic Information System Produksi Energi dan Pertambangan Kabupaten Musi Banyuasin)

 

1.    Tujuan Penelitian

Peneliti akan memberikan alternatif pemberian informasi kepada pemangku kepentingan yang ada pada Kabupaten Muba berkaitan dengan profiling produksi energi dan pertambangan berbasis lokasi melalui GIS. Dengan harapan GIS produksi energy dan pertambangan yang disediakan dapat menjadi bahan masukkan dalam menentukan kebijakan atau keputusan. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai pelaporan (open data) kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

2.    Permasalahan

Indonesia mengalami begitu banyak masalah lingkungan dan bencana alam. Masalah yang paling hangat saat ini adalah masalah air. Bencana alam yang terjadi, baik berupa longsor lahan, banjir, maupun kekeringan, semuanya berkaitan dengan air. Pencemaran sungai merupakan masalah yang membuat salah satu sumber air tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penurunan kualitas air diduga disebabkan oleh banyaknya permukiman dan industri yang tumbuh di DAS Citarum. DAS Citarum merupakan DAS terbesar di Jawa Barat, dengan luas sekitar 6.614 km² dan panjang sungai 269 km.

Kondisi pencemaran air di suatu perairan dapat diindikasikan dengan mengetahui keberadaan atau besar kecilnya muatan oksigen di dalam air. Untuk menentukan status muatan oksigen di dalam air perlu dilakukan pengukuran besarnya BOD (Biological Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme, dan atau COD (Chemical Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.

Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu sistem yang mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan dan mengkorelasi data spasial serta fenomena geografis, dapat digunakan untuk memperoleh sebaran tingkat pencemaran. SIG adalah suatu sistem informasi yang dirancang berdasarkan letak spasial atau koordinat geografis dari suatu obyek atau fenomena di permukaan bumi. Salah satu produk SIG adalah dalam bentuk peta. Sebuah peta pada dasarnya merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh dari proses pengolahan dan analisis data. Informasi yang terkandung dalam sebuah peta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan atau penentuan kebijaksanaan (decision support). Penggunaan teknik penginderaan jauh yang dipadukan dengan SIG diharapkan dapat menyediakan data dan menganalisis data secara spasial, sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan yang bersifat integratif.

 

 

3.       Metode Penelitian

Tahapan penelitian Geographic information system produksi energi dan pertambangan dilakukan berdasarkan model pengembangan perangkat lunak. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu Extreme Programming (XP). XP merupakan salah satu dari model pengembangan Agile yang meliputi Feature-Driven Development, Crystal, Dynamic Systems Development Method [35], Scrum, Adaptive Software Development, dan Extreme Programming itu sendiri [36]. Dalam proses pengembangan menggunakan XP mengikuti prinsip pengembangan Agile karena XP merupakan bagian dari Agile itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut yaitu (memproritaskan kepuasan pelanggan, terbuka ketika ada perubahan, memberikan hasil pekerjaan secara berkala,pengembang dan client berkerja bersama-sama, memberikan motivasi personal anggota tim, membuat cara efektif dan efisien dalam pengumpulan informasi, memproritaskan kemajuan proyek, menjaga keberlanjutan hubungan antara pihak sponsor, pengembang dan pengguna, memberikan perhatian lebih terhadap hal teknis, membuat sesuatu sesederhana mungkin, menghasilkan arsitektur, kebutuhan, dan perancangan dari tim sendiri, dan berusaha melakukan pekerjaan secara efektif dan dilakukan secara berkala.

Untuk itu sebagai langkah pengembangan sebagai proses penelitian menggunakan Extreme Programming (XP) dengan tahapan exploration, planning, iteration, production dan maintenance seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.



Gambar 1  Extreme programming phase (Ferdiana, 2012).

 

Dari proses pengembangan seperti pada Gambar 1 maka dapat dijelaskan pekerjaan pada masing-masing fase seperti berikut.

a.         Exploration, fase ini fokus pada pengumpulan kebutuhan. Kemudian melakukan perumusan kebutuhan dan membuat prototype produk (software spesification).

b.         Planning, fase ini fokus pada pemilihan atau pemilahan kebutuhan yang telah dikumpulkan. Pemilihan tersebut dilakukan dengan cara melibatkan pengguna (client). Setelah melakukan pemilihan kebutuhan maka dibuat release planning dan iteration planning. Release planning berisikan fitur dari perangkat lunak yang akan dikembangkan sedangkan iteration planning berisikan tahapan pengerjaan perangkat lunak dan produk pada masing-masing tahapan.

c.         Iteration, fase ini fokus pada melakukan isi dari iteration planning yang terdiri dari pengerjaan arsitektur, pengkodean perangkat lunak, pengujian komponen perangkat lunak dan dilanjutkan dengan melakukan release dalam bentuk small release.

d.         Production, fase ini fokus pada pengujian hasil iterasi (small release). Pengujian perangkat lunak dilakukan melibatkan pengguna (client) dan hasil pengujian yang sudah benar akan dilakukan integrasi.

e.         Maintenance, fase ini fokus pada layanan pendukung setelah perangkat lunak diberikan kepada pengguna (client). Selain itu juga melakukan perbaikan jika diperlukan serta melakukan pengembangan jika diperlukan.

 

4.    Penutup

Geographic Information System produksi energi dan pertambangan yang dikembangkan dapat melakukan pengolahan data menjadi informasi dalam bentuk laporan bagi pihak Distamben maupun perusahaan. Laporan yang disajikan dapat digunakan sebagai laporan kepada pihak terkait sebagai upaya open data energi dan pertambangan untuk dijadikan bahan

dalam pengambilan kebijakan atau keputusan. Geographic Information System yang dihasilkan dikembangan secara sistematis menggunakan pendekatan extreme programming dengan lima tahapan exploration, planning, iteration, production dan maintenance sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.

 

B.      JURNAL 2 (Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis Web untuk Manajemen Pemanfaatan Air Tanah Menggunakan Php, Java dan Mysql Spatial)

 

1.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan SIG berbasis web yang diimplementasi-kan untuk pengelolaan air tanah di Kabupaten Banyumas menggunakan Java, MySQL Spatial dan PHP. Mencakup pemanfaatanya dalam tujuan praktis pengelolaan air tanah. Sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan teoritis dan aplikatif mengenai peranan Sistem Informasi Geografis.

 

2.    Permasalahan

Dalam dunia sistem informasi geografis (GIS) yang ada, pemetaan desktop telah mengambil peran penting untuk mengelola dan menggunakan informasi spasial untuk bisnis. Melainkan aplikasi GIS berbasis desktop memiliki batasan apa pun untuk pengguna. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan SIG berbasis web mengelola eksplorasi dan produksi air tanah, mencegah eksplorasi yang tidak terkendali, menggunakan Jawa Applet, MySQL Spatial dan PHP. Pengembangan sistem dirancang dengan menggunakan model waterfall siklus hidup sistem dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) persyaratan sistem, 2) persyaratan perangkat lunak, 3) analisis, 4) desain program, 5) pengkodean, 6) pengujian, dan 7) pengoperasian, didukung oleh studi referensi, observasi, dan diskusi rekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Java Applet, MySQL Spatial dan PHP, SIG berbasis web untuk pengelolaan air tanah dapat disesuaikan untuk membuat pemodelan spasial dan pemodelan log sumur, pengguna ramah, interaktif, dapat dioperasikan, informatif, dan mudah diakses dengan PC yang terhubung dengan LAN / WAN. Itu aplikasi sangat membantu dalam rangka keseimbangan antara suplai airtanah dan produksi, air tanah pemantauan level, pemantauan kualitas air, dan pemantauan pengguna air tanah. Semoga implementasinya Sistem ini akan membantu konservasi pasokan air tanah untuk pembangunan berkelanjutan.



3.   Metode Penelitian



Gambar 2 Tahapan Pengembangan Sistem Menggunakan Model Waterfall

 

Tahapan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model waterfall (Demers, 1997), antara lain: 1) system requirements, 2) software requirements, 3) analysis, 4) program design, 5) coding, 6) testing, dan 7) operations (Gambar 2).

 

Model ini disebut waterfall karena satu tahapan tidak dapat dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai, sehingga harus dilaksanakan secara berurutan. Guna mendukung pelaksanaan tahapan tersebut dilakukan studi literatur, observasi, diskusi ahli:

a.       Studi literatur: merupakan upaya untuk menjelajahi berbagai data dan informasi yang tertuang dalam buku, jurnal, laporan penelitian maupun informasi dari internet.

b.       Observasi: merupakan upaya untuk penggalian data dan informasi mengenai pengelolaan air tanah yang selama ini dilakukan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas.

c.       Diskusi ahli: merupakan upaya membahas berbagai data dan informasi yang dikemukakan oleh para ahli dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman dalam bidang geologi, geografi, teknologi informasi dan pengelolaan wilayah.

4.    Penutup

Sistem Informasi Geografis sangat bermanfaat untuk melaksanakan manajemen air tanah. Banyak fungsi manajerial dan pengambilan keputusan yang dapat dibantu menggunakan sistem ini, misalnya penerbitan rekomendasi maupun perijinan yang memungkinkan tersedianya informasi kewilayahan secara cepat menyangkut variable- variabel penting yang digunakan dalam upaya menjaga kelestarian air tanah. Bahkan dengan teknologi Java Applet, MySQL Spatial dan PHP memudahkan bagi pengembang untuk membuat pemodelan spatial maupun non spatial.

 

C.     KESIMPULAN

Di antara kedua jurnal di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari metode yang digunakan maupun dari hasil yang sudah diimplementasikan. Menurut pandangan saya, metode yang digunakan oleh jurnal 2 lebih efisien dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh jurnal 1. Namun kebermanfaatan dan fungsi yang dimiliki oleh jurnal 1 sangat bagus daripada yang di jurnal 2. Namun keduanya sama-sama memiliki ciri khas masing-masing dalam menyusun sebuah jurnal penelitian ini.

Resume "User input with text field"

  Siti Fitrianah 18.01.013.120 Pemrograman Mobile D  Tutorial Membuat Text Field Menggunakan KivyMD 1. Sebelum melakukan kodingan kita haru...