Rabu, 28 Oktober 2020

Review 3 Jurnal AI

 

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                            : 18.01.013.120

Kelas                           : Kecerdasan Buatan B

Dosen Pengampu        : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom


TUGAS REVIEW 3 JURNAL

PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

No

Judul Penelitian (Jurnal)

Metode yang digunakan

Kekurangan Aplikasi/Metode yang digunakan

Kelebihan Aplikasi/Metode yang digunakan

Hasil Penelitian

1

 

Implementasi Artificial Intelligence dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif-deskriptif dengan subjek penelitian SD di kota Bantul, Yogyakarta

Aplikasi :

-   Aplikasi yang digunakan masih berbasis offline karena kondisi internet di Indonesia yang kurang stabil dan merata.

-   Jaringan yang digunakan untuk mengunduh aplikasi masih menggunakan tipe jaringan LAN, sehingga masih sulit untuk mensinkronkan data local pada masing-masing sekolah dengan data pusat/server

-   Ekspansi implementasi teknologi AI masih jarang ditemui di Indonesia.

 Metode :

-      Metode yang digunakan masih dalam tahap pengembangan sehingga masih memerlukan inovasi baru yang akan dating­

Aplikasi :

-    Aplikasi ini bertujuan untuk memetakan karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa SD di Indonesia.

-    Penerapan dari aplikasi ini meningkatkan pembelajaran baru berbasis IPTEK

Metode :

-   Kelebihan metode ini adalah mampu menganalisis kebutuhan siswa, guru dan orang tua. Sehingga memudahkan untuk melakukan proses pembelajaran.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat di-ekspansi ke seluruh SD yang ada di Indonesia. Melalui teknologi AI, berbagai langkah yang penting dapat dilakukan dengan dasar pertimbangan yang matang dan diharapkan menghasilkan keputusan yang tepat. Misalnya dalam perpindahan siswa antar sekolah, dapat didata secara online melalui data yang diperoleh dari sekolah asal.

2

Penerapan Artificial Intelligent dalam Proses Industri Manufaktur

Genetic Algorithm, Simulated Annealing, Tabu Search dan Immunue Algorithm

Aplikasi : sulit diselesaikan dengan cara teknik konvensional

Metode : tinjauan otimasi selanjutnya tidak dapat memberikan penyelesaian terbaik dan masih terdapat pembatas-pembatas sistem.

Aplikasi : Aplikasi ini sistem manufaktur ini masih berpusat pada waktu, dimana performansinya bisa ditingkatkan dengan mengatur fungsi meminimasi waktu.

Metode : meminimalkan biaya, kelebihan bahan baku, memaksimalkan keuntungan dari operasi manufaktur.

Dapat menyelesaikan persoalan optimasi dalam Sistem Manufaktur dengan utilitasi sumber yang efisien.

3

Kecerdasan Buatan dalam Program Chatting untuk Merespon Emosi dari Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teks Mining dan Naïve Bayes

Algoritma text mining dengan proses naïve bayes

Aplikasi :

-      Proses untuk mengenali emosi dari suatu teks masih terbilang lambat, karena setiap teks yang kita input harus menggunakan bahasa baku agar sistem bisa mencari keterhubungan kalimat dengan kelas emosi.

Metode :

-    Masih didapatkan nilai error sebesar 18% dalam pengujian terhadap data training.

-    Penelitian di bidang emosi merupakan sebuah proses yang kompleks karena dapat berubah secara dinamis.

-    Penelitian yang telah dilakukan sebagian besar masih menggunakan teks bahasa Inggris, sedangkan untuk teks berbahasa Indonesia masih jarang dilakukan.

Aplikasi :

-      Mampu merespon emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia menjadi sebuah emotikon untuk mengenali suasana emosi yang dirasakan oleh user.

Metode :

-   Sistem Interaksi manusia dan Komputer yang baik yang dapat mengenali, menginterpretasikan dan memproses emosi manusia, dalam hal ini emosi yang berasal dari teks.

Membuat sebuah model kecerdasan buatan dalam aplikasi chatting untuk merespon emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia.

 



Silahkan download file pdf -Nya disini !

Selasa, 27 Oktober 2020

Tugas SIG

Membuat Lokasi Baru di Google Maps dan Meresume 2 Jurnal Nasional Sistem Informasi Geografis

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                            : 18.01.013.120

Mata Kuliah                : Sistem Informasi Geografis

Dosen  Pengampu       : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link UTS                    : www.uts.ac.id

Facebook Nusa Baca   : https://www.facebook.com/nusa.baca.18



Senin, 26 Oktober 2020

Apa itu Kecerdasan Buatan


 

Nama                          : SITI FITRIANAH

NIM                             : 18.01.013.120

Kelas                           : Kecerdasan Buatan B

Dosen Pengampu       : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom


KECERDASAN BUATAN
(Artificial Intelligent)
 


  1.  Apa itu Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan entitas  ilmiah yang ada. Kecerdasan buatan memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.

Kecerdasan buatan adalah suatu studi mengenai bagaimana membuat komputer mampu melakukan hal-hal yang pada saat ini masih bisa dilakukan lebih baik oleh manusia. Jadi intinya definisi AI dapat terus dikembangkan, namun poin utamanya adalah bagaimana manusia menciptakan teknologi yang mampu berpikir seperti manusia itu sendiri.

Artificial Intelligence merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara membuat suatu komputer atau mesin yang mana mesin atau komputer tersebut bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia, mungkin bisa menyerupai atau lebih baik dari hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia. Kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dimasukan kedalam suatu mesin atau komputer, agar mesin atau komputer tersebut dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia itu sendiri. Artificial Intelligence digunakan dalam beberapa bidang seperti expert system, games, robotic, dan bidang lainnya.

 

2.       4 Stage of AI

a.     Sistem yang berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)

Adalah sistem yang melakukan intropeksi. Dengan cara menangkap pemikiran manusia pada komputer. Sistem ini biasanya dicoba melalui eksperimen dari sel otak manusia yang berbeda.

b.    Sistem yang berperilaku seperti manusia (Acting Humanly)

Adalah sistem yang menyerupai tingkah laku yang dilakukan oleh manusia. Sistem ini biasanya diuji dengan cara membandingkan antara manusia dan komputer. Jika, yang menguji tidak dapat membedakan antara manusia dengan komputer tersebut maka komputer tersebut dikatakan lolos sebagai Artificial Intelligence.

c.     Sistem yang berpikir secara rasional (Thinking rationally)

Adalah sistem yang dikenal sangat sulit. Dikarenakan sering terjadi kesalahan dalam sistem ini. Kesalahan tersebut meliputi praktek ataupun prinsipnya. Sistem ini merupakan sistem penalaran komputasi.

d.    Sistem yang berperilaku secara rasional (Acting rationally)

Adalah suatu sistem yang dikatakan cerdas. Dikarenakan mampu menyerupai tingkah laku manusia dalam melakukan suatu hal ataupun kegiatan. Sistem ini juga mampu menggantikan tugas yang dilakukan oleh manusia.

 

3.       Contoh Penerapan Kecerdasan Buatan

a.     Virtual personal assistant (siri in apple)

Semua orang pasti mengenal asisten pribadi Apple yang bernama Siri. Siri adalah computer yang memiliki suara ramah dan bersahabat yang dapat membantu manusia dalam berinteraksi. Siri dapat membantu manusia menemukan informasi, memberi petunjuk, menambahkan acara ke dalam jadwal, membantu manusia untuk mengirim pesan dan Siri tersebut dapat digunakan hanya dengan memberikan perintah melalui suara seperti “Siri, di mana restoran Jepang terdekat?”, “Apa jadwal aku untuk hari ini?” atau “Ingatkan aku untuk menelpon (nama) jam tujuh” lalu Siri akan menanggapinya dengan mencari informasi atau menyampaikan perintah tersebut ke aplikasi lain. Oleh karena itu, Artificial Intelligence sangat penting diterapkan di aplikasi ini dikarenakan mereka dapat mengumpulkan informasi tentang permintaan manusia lalu menggunakan informasi tersebut untuk menemukan jawaban yang tepat. Sehingga manusia tidak perlu repot-repot untuk mencari satu-satu.

 

b.    Filter email di Gmail

Google menggunakan AI untuk memastikan bahwa hampir semua email yang diterima dalam kotak masukmu bersifat asli. Filter email di Gmail berupaya mengurutkan email ke dalam sejumlah kategori, yakni utama, sosial, promosi, pembaruan, forum, dan spam. Program ini membantu mengorganisir email-mu sehingga kamu pun lebih mudah melakukan komunikasi melalui email.

Contohnya, Gmail mengurutkan email menjadi 4 kategori tab yang berbeda, dan mengirim email spam ke dalam folder terpisah. Google juga mengklaim bahwa pemfilteran berbasis AI mencegah lebih dari 99% spam masuk ke kotak masuk email-mu.

 

c.     Meningkatkan Sosial Media

AI memudahkan pengguna untuk mencari dan berkomunikasi dengan teman dan rekan bisnis melalui sosial media. Manfaat penggunaan AI dalam sosial media bisa ditemukan pada LinkedIn. AI digunakan untuk membantu mencocokkan kandidat dengan pekerjaan dengan harapan dapat menciptakan kecocokan yang lebih tinggi antara bos dan karyawan.

Selain LinkedIn, AI juga digunakan pada Pinterest. Alat LENS Pinterest menggunakan AI untuk mengidentifikasi objek dalam gambar. Apabila kamu mengambil gambar objek menggunakan alat LENS Pinterest, fitur AI di didalamnya akan membantumu menemukan gambar objek serupa. Dalam beberapa kasus, kamu bahkan bisa menemukan penjual produk objek yang kamu ambil untuk melakukan pembelian.

 

 

  SEMOGA BERMANFAAT :)

Rabu, 14 Oktober 2020

Percobaan Menggunakan Aplikasi Python Online

Nama                       : SITI FITRIANAH

NIM                           : 18.01.013.120

Kelas                         : Mechine Learning D

Dosen Pengampu  : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom

Universitas             : Universitas Teknologi Sumbawa


Tugas Rekognisi Absen Pertemuan 3





Minggu, 11 Oktober 2020

Review 2 Jurnal Internasional SIG

 

Nama               : SITI FITRIANAH

NIM                 : 18.01.013.120

Kelas               : Sistem Informasi Geografis A

Dosen              : Nawassyarif, S.Kom.,M.Pd

Link                 : www.uts.ac.id

 

 

REVIEW 2 (DUA) JURNAL INTERNASIONAL

 

A.     Jurnal 1 (Geographic Information System Produksi Energi dan Pertambangan Kabupaten Musi Banyuasin)

 

1.    Tujuan Penelitian

Peneliti akan memberikan alternatif pemberian informasi kepada pemangku kepentingan yang ada pada Kabupaten Muba berkaitan dengan profiling produksi energi dan pertambangan berbasis lokasi melalui GIS. Dengan harapan GIS produksi energy dan pertambangan yang disediakan dapat menjadi bahan masukkan dalam menentukan kebijakan atau keputusan. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai pelaporan (open data) kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

2.    Permasalahan

Indonesia mengalami begitu banyak masalah lingkungan dan bencana alam. Masalah yang paling hangat saat ini adalah masalah air. Bencana alam yang terjadi, baik berupa longsor lahan, banjir, maupun kekeringan, semuanya berkaitan dengan air. Pencemaran sungai merupakan masalah yang membuat salah satu sumber air tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penurunan kualitas air diduga disebabkan oleh banyaknya permukiman dan industri yang tumbuh di DAS Citarum. DAS Citarum merupakan DAS terbesar di Jawa Barat, dengan luas sekitar 6.614 km² dan panjang sungai 269 km.

Kondisi pencemaran air di suatu perairan dapat diindikasikan dengan mengetahui keberadaan atau besar kecilnya muatan oksigen di dalam air. Untuk menentukan status muatan oksigen di dalam air perlu dilakukan pengukuran besarnya BOD (Biological Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme, dan atau COD (Chemical Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.

Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu sistem yang mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan dan mengkorelasi data spasial serta fenomena geografis, dapat digunakan untuk memperoleh sebaran tingkat pencemaran. SIG adalah suatu sistem informasi yang dirancang berdasarkan letak spasial atau koordinat geografis dari suatu obyek atau fenomena di permukaan bumi. Salah satu produk SIG adalah dalam bentuk peta. Sebuah peta pada dasarnya merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh dari proses pengolahan dan analisis data. Informasi yang terkandung dalam sebuah peta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan atau penentuan kebijaksanaan (decision support). Penggunaan teknik penginderaan jauh yang dipadukan dengan SIG diharapkan dapat menyediakan data dan menganalisis data secara spasial, sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan yang bersifat integratif.

 

 

3.       Metode Penelitian

Tahapan penelitian Geographic information system produksi energi dan pertambangan dilakukan berdasarkan model pengembangan perangkat lunak. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu Extreme Programming (XP). XP merupakan salah satu dari model pengembangan Agile yang meliputi Feature-Driven Development, Crystal, Dynamic Systems Development Method [35], Scrum, Adaptive Software Development, dan Extreme Programming itu sendiri [36]. Dalam proses pengembangan menggunakan XP mengikuti prinsip pengembangan Agile karena XP merupakan bagian dari Agile itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut yaitu (memproritaskan kepuasan pelanggan, terbuka ketika ada perubahan, memberikan hasil pekerjaan secara berkala,pengembang dan client berkerja bersama-sama, memberikan motivasi personal anggota tim, membuat cara efektif dan efisien dalam pengumpulan informasi, memproritaskan kemajuan proyek, menjaga keberlanjutan hubungan antara pihak sponsor, pengembang dan pengguna, memberikan perhatian lebih terhadap hal teknis, membuat sesuatu sesederhana mungkin, menghasilkan arsitektur, kebutuhan, dan perancangan dari tim sendiri, dan berusaha melakukan pekerjaan secara efektif dan dilakukan secara berkala.

Untuk itu sebagai langkah pengembangan sebagai proses penelitian menggunakan Extreme Programming (XP) dengan tahapan exploration, planning, iteration, production dan maintenance seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.



Gambar 1  Extreme programming phase (Ferdiana, 2012).

 

Dari proses pengembangan seperti pada Gambar 1 maka dapat dijelaskan pekerjaan pada masing-masing fase seperti berikut.

a.         Exploration, fase ini fokus pada pengumpulan kebutuhan. Kemudian melakukan perumusan kebutuhan dan membuat prototype produk (software spesification).

b.         Planning, fase ini fokus pada pemilihan atau pemilahan kebutuhan yang telah dikumpulkan. Pemilihan tersebut dilakukan dengan cara melibatkan pengguna (client). Setelah melakukan pemilihan kebutuhan maka dibuat release planning dan iteration planning. Release planning berisikan fitur dari perangkat lunak yang akan dikembangkan sedangkan iteration planning berisikan tahapan pengerjaan perangkat lunak dan produk pada masing-masing tahapan.

c.         Iteration, fase ini fokus pada melakukan isi dari iteration planning yang terdiri dari pengerjaan arsitektur, pengkodean perangkat lunak, pengujian komponen perangkat lunak dan dilanjutkan dengan melakukan release dalam bentuk small release.

d.         Production, fase ini fokus pada pengujian hasil iterasi (small release). Pengujian perangkat lunak dilakukan melibatkan pengguna (client) dan hasil pengujian yang sudah benar akan dilakukan integrasi.

e.         Maintenance, fase ini fokus pada layanan pendukung setelah perangkat lunak diberikan kepada pengguna (client). Selain itu juga melakukan perbaikan jika diperlukan serta melakukan pengembangan jika diperlukan.

 

4.    Penutup

Geographic Information System produksi energi dan pertambangan yang dikembangkan dapat melakukan pengolahan data menjadi informasi dalam bentuk laporan bagi pihak Distamben maupun perusahaan. Laporan yang disajikan dapat digunakan sebagai laporan kepada pihak terkait sebagai upaya open data energi dan pertambangan untuk dijadikan bahan

dalam pengambilan kebijakan atau keputusan. Geographic Information System yang dihasilkan dikembangan secara sistematis menggunakan pendekatan extreme programming dengan lima tahapan exploration, planning, iteration, production dan maintenance sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.

 

B.      JURNAL 2 (Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis Web untuk Manajemen Pemanfaatan Air Tanah Menggunakan Php, Java dan Mysql Spatial)

 

1.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan SIG berbasis web yang diimplementasi-kan untuk pengelolaan air tanah di Kabupaten Banyumas menggunakan Java, MySQL Spatial dan PHP. Mencakup pemanfaatanya dalam tujuan praktis pengelolaan air tanah. Sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan teoritis dan aplikatif mengenai peranan Sistem Informasi Geografis.

 

2.    Permasalahan

Dalam dunia sistem informasi geografis (GIS) yang ada, pemetaan desktop telah mengambil peran penting untuk mengelola dan menggunakan informasi spasial untuk bisnis. Melainkan aplikasi GIS berbasis desktop memiliki batasan apa pun untuk pengguna. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan SIG berbasis web mengelola eksplorasi dan produksi air tanah, mencegah eksplorasi yang tidak terkendali, menggunakan Jawa Applet, MySQL Spatial dan PHP. Pengembangan sistem dirancang dengan menggunakan model waterfall siklus hidup sistem dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) persyaratan sistem, 2) persyaratan perangkat lunak, 3) analisis, 4) desain program, 5) pengkodean, 6) pengujian, dan 7) pengoperasian, didukung oleh studi referensi, observasi, dan diskusi rekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Java Applet, MySQL Spatial dan PHP, SIG berbasis web untuk pengelolaan air tanah dapat disesuaikan untuk membuat pemodelan spasial dan pemodelan log sumur, pengguna ramah, interaktif, dapat dioperasikan, informatif, dan mudah diakses dengan PC yang terhubung dengan LAN / WAN. Itu aplikasi sangat membantu dalam rangka keseimbangan antara suplai airtanah dan produksi, air tanah pemantauan level, pemantauan kualitas air, dan pemantauan pengguna air tanah. Semoga implementasinya Sistem ini akan membantu konservasi pasokan air tanah untuk pembangunan berkelanjutan.



3.   Metode Penelitian



Gambar 2 Tahapan Pengembangan Sistem Menggunakan Model Waterfall

 

Tahapan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model waterfall (Demers, 1997), antara lain: 1) system requirements, 2) software requirements, 3) analysis, 4) program design, 5) coding, 6) testing, dan 7) operations (Gambar 2).

 

Model ini disebut waterfall karena satu tahapan tidak dapat dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai, sehingga harus dilaksanakan secara berurutan. Guna mendukung pelaksanaan tahapan tersebut dilakukan studi literatur, observasi, diskusi ahli:

a.       Studi literatur: merupakan upaya untuk menjelajahi berbagai data dan informasi yang tertuang dalam buku, jurnal, laporan penelitian maupun informasi dari internet.

b.       Observasi: merupakan upaya untuk penggalian data dan informasi mengenai pengelolaan air tanah yang selama ini dilakukan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas.

c.       Diskusi ahli: merupakan upaya membahas berbagai data dan informasi yang dikemukakan oleh para ahli dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman dalam bidang geologi, geografi, teknologi informasi dan pengelolaan wilayah.

4.    Penutup

Sistem Informasi Geografis sangat bermanfaat untuk melaksanakan manajemen air tanah. Banyak fungsi manajerial dan pengambilan keputusan yang dapat dibantu menggunakan sistem ini, misalnya penerbitan rekomendasi maupun perijinan yang memungkinkan tersedianya informasi kewilayahan secara cepat menyangkut variable- variabel penting yang digunakan dalam upaya menjaga kelestarian air tanah. Bahkan dengan teknologi Java Applet, MySQL Spatial dan PHP memudahkan bagi pengembang untuk membuat pemodelan spatial maupun non spatial.

 

C.     KESIMPULAN

Di antara kedua jurnal di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari metode yang digunakan maupun dari hasil yang sudah diimplementasikan. Menurut pandangan saya, metode yang digunakan oleh jurnal 2 lebih efisien dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh jurnal 1. Namun kebermanfaatan dan fungsi yang dimiliki oleh jurnal 1 sangat bagus daripada yang di jurnal 2. Namun keduanya sama-sama memiliki ciri khas masing-masing dalam menyusun sebuah jurnal penelitian ini.

Esay Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0 untuk masyarakat

Nama                       : SITI FITRIANAH
NIM                          : 18.01.013.120
Kelas                        : Kecerdasan Buatan B
Dosen Pengampu  : Herfandi, A.Md.,S.Kom.,M.Kom
Universitas             : Universitas Teknologi Sumbawa

Revolusi Industri 4.0 ini adalah sebuah zaman dimana semua teknologi cyber dan teknologi otomatisasi saling berintegrasi. Dampak dari era revolusi industri ini adalah penerapannya yang tidak lagi memberdayakan tenaga kerj manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.

Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bias meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang perindustrian, manfaat teknologi juga bias dirasakan oleh semua orang.

Bicara soal revolusi industri 4.0, sebagian dari kita mungkin cukup banyak yang sudah belajar mengenai revolusi industri itu sendiri. Dimulai dari revolusi industri 1.0, 2.0, 3.0 sampai dengan 4.0 (saat ini). Dari keempat revolusi tersebut memiliki perbedaan signifikan yang mana selalu meningkat, baik dari segi teknologi, ekonomi, maupun pendidikan. Maka dari itu mari kita bahas apa perbedaan dari revolusi industry 4.0 dengan revolusi sebelumnya.

Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, penemuan ini termasuk penemuan terpanjang sejarah kehidupan manusia. Karena mesin uap digunakan untuk sebagai mesin proses produksi, manusia hanya bias mengandalkan tenaga otot, hewan, air dan angina untuk menggerakan apapun yang berkaitan dengan proses produksi. Namun revolusi industri 4.0 ini adalah titik awal pencemaran lingkungan dimulai.

Kemudian revolusi industri 2.0, di masa ini proses produksi sudah mengandalkan mesin. Tenaga-tenaga manusia, hewan, ataupun angin sudah banyak yang awalnya mengandalkan tenaga uap dan mulai digantikan oleh tenaga listrik.

Revolusi industry 3.0 adalah saat otomisasi dilakukan hamper di seluruh dunia. Revolusi industry 3.0 terjadi, dimana revolusi industry 3.0 ini berhasil menggeser era mesin menjadi era informasi. Bukan lagi mesin uap, ban berjalan, atau listrik yang menggantikan proses produksi, melainkan mesin-mesin yang bergerak dan berpikir otomatis layaknya manusia, yaitu computer dan robot.

Seperti yang kita ketahui, revolusi industri 4.0 sudah bergulir dan sedang berjalan menuju perkembangan yang lebih kompleks lagi. Perkembangan pesat dalam teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data terintegrasi, sudah diterapkan dalam berbagai industri di era ini. Dampak yang kita rasakan akibat adanya perkembangan industri 4.0 diantaranya adalah maraknya bisnis Start Up. Dalam bidang transportasi, muncul Go Jek dan Grab sehingga masyarakat sudah tidak perlu bersusah payah dalam mencari sarana transportasi yang efisien. Dalam bidang perdangan, ada Bukalapak,Tokopedia,Blibli,Shopee dan lain-lain. Dalam bidang financial juga bermunculan berbagai macam aplikasi wallet yang memberikan masyarakat kemudahan dalam melakukan transaksi. Pada dasarnya, revolusi industri 4.0 bergerak mengubah berbagai hal yang bersifat konvensional menjadi Cybernet atau Technodata.

Untuk menjadi bangsa yang maju, tentunya Indonesia harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi harga mati apabila Indonesia tidak ingin tertinggal dalam percaturan global di era revolusi industri 4.0. Sumber daya manusia yang berkualitas patut menjadi perhatian dalam upaya menciptakan Indonesia menjadi bangsa yang maju, karena kreativitas dan inovasi menjadi faktor penentu keberhasilan untuk dapat bertahan di era yang penuh persaingan ini.

Di era perkembangan teknologi ini, kebanyakan masyarakat pada saat ini hanya bertindak sebagai pengguna atau objek pasar dari kaum marginal yang jeli dalam melihat perubahan dan dapat memanfaatkan perubahan tersebut. Dan sangat disayangkan apabila generasi muda, terutama mahasiswa yang dianggap mampu dalam menciptakan inovasi juga hanya bertindak sebagai pegguna pasif dari perkembangan teknologi. Mahasiswa sebagai pilar dari kaum muda sekaligus sebagai generasi pencetus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi ini. Selain sebagai pengguna, mahasiswa juga seharusnya berperan sebagai pemimpin dalam menghasilkan kreativitas dan inovasi guna menyongsong perkembangan industri 4.0 saat ini. Mahasiswa bisa berperan aktif dengan sering memperkaya literasi dan melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum diketahui agar kreasi dan inovasi dapat tercipta. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki wawasan yang lebih luas dalam hal perkembangan teknologi, memanfaatkan waktu bukan hanya untuk memenuhi kepuasan diri sekedar mengetahui perkembanganya, namun memilah, mempelajari hal yang bernilai dan berpeluang bisnislah yang dapat mengasah keterampilan mahasiswa dalam menyongsong era industri 4.0 ini. Seorang mahasiswa mutlak menjadi live long learner atau pembelajar seumur hidup yang artinya selalu peka terhadap hal-hal baru dan selalu mengasah keterampilan sesuai kebutuhan saat ini.

Hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk ikut berperan dalam era industri ini dan mengambil langkah dan tempat sebagai kaum penggerak negeri ini adalah dengan mengembangkan pola berpikir kritis dan tidak mudah tergerus dalam pengaruh negatif. Hal ini berarti dengan banyaknya informasi yang bisa didapat, mahasiswa harus mampu melihat manakah informasi yang dapat dipercaya dan tidak serta tidak langsug percaya dengan segala informasi yang belum tentu kebenaranya.

Sebagai mahasiswa yang sadar terhadap dunia digital, alangkah lebih baiknya apabila mahasiswa memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai seberapa penting dan seberapa besar manfaat dari perkembangan teknologi, salah satunya dengan membuat pelatihan ke berbagai pelosok daerah, melakukan edukasi ke masyarakat terutama masyarakat tradisional yang masih awam dalam perkembangan teknologi dan belum bisa beradaptasi dengan dengan perubahan yang terjadi di era industri 4.0. mengenai pemanfaatan teknologi untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dan gaptekisasi terhadap produk teknologi. Mahasiswa sebagai generasi pembawa perubahan harus mampu membawa kehidupan masyarakat ke zaman teknologi canggih, tanpa membeda-bedakan golongannya. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat yang terjajah dalam perkembangan teknologi


Resume "User input with text field"

  Siti Fitrianah 18.01.013.120 Pemrograman Mobile D  Tutorial Membuat Text Field Menggunakan KivyMD 1. Sebelum melakukan kodingan kita haru...